Kanjeng R. Tumenggung Pulang Jiwa dan Kanjeng Pangeran Seppo
Sepeninggal Adipati Tumenggung Yudonegoro sebagai Adipati di Sumenep, maka sebagai Adipati di Sumenep adalah mantu beliau yaitu R. Tumenggung Pulang Jiwa dan Kanjeng Pangeran Seppo, hal ini terjadi karena Adipati Tumenggung Yudonegoro tidak memiliki putera, hanya memiliki 4 puteri, sehingga agar tidak menjadi perselisihan dan perpecahan maka Sumenep di pimpin oleh mantu beliau tersebut. Pusat Kraton di Karang Toroy, dan sekitar 6 tahun menjadi Adipati di Sumenep sampai meninggal dunia sekitar 1678 M. Wilayah Kekuasaan Sumenep dan Pamekasan disebut Madura Timur. R. Tumenggung Pulang Jiwa mempunyai nama asli R. Kaskiyan merupakan keturunan Tumenggung Pulang Jiwa Karang Ngantang Sampang, masih keturunan Ario Lembu Petteng, putera dari Prabu Kertabhumi Brawijaya V Raja Majapahit dari istrinya Dwarawati puteri Campa yang masih bibi dari Sunan Ampel ( R. Rahmatullah). R. Tumenggung Pulang Jiwa beristri puteri Yudonegoro yaitu R Ayu Artak dan dikaruniai keturunan : 1. R. Ayu Gumbrek (Istri P. Rama), 2. R. Ayu Suri ( R. Pulang Jiwa, patih P. Rama), 3. R. Ayu Kasi (Istri R. Jayakusuma). Kanjeng Pangeran Seppo atau Pangeran Wirosari adalah Putera Pangeran Megatsari penguasa Pamekasan, Pangeran Megatsari putera Pangeran Mertosari menantu Pangeran Cakraningrat 1 ( R. Praseno). Pangeran sepuh menikah dengan Puteri Yudonegoro yaitu R. Ayu Kacang, sehingga bersama Tumenggung Pulang Jiwa memerintah Sumenep. Dari perkawinan dengan R. Ayu Kacang memiliki keterunan; 1. R. Tumenggung Djayanegara di Pamekasan, 2. R. Wiromenggolo di Sumenep, berputera; a. R. Wirosari, b. P. Wironegoro, c. R. Sumasari, d. R. Wangsaraja, e. R. Kerta Kusuma, f. R. Patramanggala, g. R. Alsa, h. R. Anggawijaya, 3. R. Ayu Purwosari, memiliki putera R. Purwonegoro ( Patih Sumenep.
Tidak ada komentar: