BIOGRAFI AQ
BIOGRAFI
Lahir di Sumenep, Madura, 10 Januari 1966. Achsanul Qosasih yang
berayahkan seorang Ulama Besar Madura, mengawali pendidikannya di SD
Daramista. Sepeninggal ayahnya, ia pindah ke Jakarta demi meneruskan
pendidikannya, yang saat itu menginjak masa SMA. Meraih Sarjana Ekonomi
di Universitas Pancasila, ia melanjutkan Pendidikan Masternya di Jose
Rizal University, Manila, Philippines.
Ayah 1 anak yang Saat ini aktif sebagai Presiden Direktur PT Garuda
Tani Nusantara (Gatara Group), dikenal mempunyai gaya bicara yang
teratur, tidak meledak-ledak, namun tetap tajam dan kritis. Pengalaman
dan pemahaman di bidang keuangan, turut mengantarkannya menjadi anggota
Pansus Century. Tak hanya itu, ia pun berhasil menduduki jabatan
strategis di Komisi XI yang membidangi sektor keuangan, perencanaan
pembangunan nasional, perbankan dan lembaga keuangan non-bank sebagai
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI.
Tak hanya di bidang keuangan saja, ia juga sempat mencalonkan diri
sebagai ketua umum PSSI menggantikan era Nurdin Halid saat itu. Ia
mempunyai 5 hal yang ia yakini dapat memajukan Persepakbolaan di
Indonesia, 5 hal tersebut meliputi: club organizer, talent scouter, event organizer, lobbyer, dan fund raiser. Politisi dari Partai Demokrat tersebut yakin mempunyai 5 hal yang diutarakan di atas.
Achsanul pernah menjadi Manager Persepam Madura United. Kiprahnya
sebagai manager dibuktikan dengan memberikan kesempatan bergabung bagi
putra asli daerah, sampai mengontrak beberapa mantan pemain top Nasional
seperti Indriyanto Nugroho. Dia berperan besar dalam membangun kerangka
tim musim ini, mulai dari mendatang pelatih sekaliber Mustaqim sampai
beberapa pemain dari kancah ISL musim lalu seperti Denny Rumba dan Anton
Samba.
Putra dari KH. Baha’udin Mudhary (alm) ini memang tak diragukan lagi
dalam Micro Credit. Melalui program Assistensi dan Pendampingan yang
menitik beratkan pada Capacity Building dan Business Development
Services, sejumlah koperasi dan LSM yang bergerak dalam usaha
simpan-pinjam, pertanian dan Usaha Kecil, telah mendapatkan jasa dan
pengalamannya.
Ia berpendapat bahwa petani adalah orang yang sabar karena dalam
kondisi apapun, petani masih bercocok tanam, begitu juga halnya dengan
pengusaha kecil di Indonesia, menurutnya, merupakan pengusaha yang
tangguh, mereka dapat bertahan dalam tingkat persaingan yang tinggi.
Melihat kondisi tersebut, Achsanul Qosasih mempunyai program yang telah
dipelajarinya di Filiphina, Bangladesh dan India.
Tidak ada komentar: